Terutama dalam bidang kebudayaan, budaya Indonesia yang banyak dan menarik banyak turis mancan Negara membuat negara-negara ingin memiliki budaya Indonesia tersebut. Contohnya saja negara tetangga kita yang salalu mengaku-ngaku kebudayaan miliki salah satu contohnya adalah BATIK.
Sungguh sangat Menyakitkan hati bangsa indonesia atas ulah negeri tetangga yang telah banyak meng klaim budaya-budaya indonesia,mengapa negara tetangga tersebut begitu leluasa meng klaim budaya kita? “Kita adalah negara kaya kebudayaan,sedangkan negara tetangga miskin kebudayaan,makanya dia berusaha untuk memiliki sebagian kebudayaan tersebut”..sepertinya kok tenang-tenang saja dan cenderung pasrah begitu saja budaya kita diambil dan di injak-injak oleh negara tetangga.Sungguh sangat ironis sekali,padahal yang namanya budaya itu adalah simbol suatu negara,jika budaya kita sudah dipermainkan serta di klaim,itu sama saja menginjak -injak harga diri bangsa Indonesia, dari semua budaya yang di klaim Malaysia.
Klaim Malaysia atas batik sangat meresahkan perajin batik Indonesia. Bangsa ini harus segera menghapus bayang-bayang yang meresahkan itu agar perajin batik Indonesia di kemudian hari tidak perlu memberi royalti kepada negara lain.
Generasi batik masa lampau hanya melihat kompetisi antar perajin di dalam negeri. Kini, sudah saatnya perajin batik bersatu, menunjukkan eksistensi bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia.
Untuk melestarikannya, Pemerintah Indonesia telah menominasikan batik Indonesia oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage), dan sekarang tidak ada lagi Negara tetangga mengaku-ngaku batik sebagai warisan budaya mereka.
Semoga saja bukan hanya Batik yang di akui dunia tapi semua wariasan Indonesia dapat diakui seluruh dunia supaya tidak ada lagi pencuri kebudayaan indinesia.
0 komentar:
Posting Komentar