Nasi adalah bahan makanan
pokok bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia modern, dan pertanian padi
menempati posisi utama dalam kebudayaan Indonesia; membentuk bentang alam;
dijual di pasar; merupakan bahan dasar banyak jenis makanan dari yang gurih
hingga manis. Pada umumnya beras dimakan dalam bentuk nasi biasa yang
bercita-rasa tawar dengan sedikit sayur-mayur dan lauk-pauk teman nasi
disisinya sebagai sumber protein dan sumber gizi lainnya. Beras juga dapat
dijadikan ketupat (beras dikukus dalam anyaman dauk kelapa), lontong (beras
dikukus dalam kemasan daun pisang), intip (kerupuk beras), jajanan,
bihun , mi, arak beras, dan nasi goreng
Padi termasuk dalam pola
makan sehari-hari, akan tetapi seiring berkembangnya teknologi, maka
dimungkinkan untuk memperjualbelikan padi dan beras dari tempat lain. Bukti
temuan padi liar ditemukan di pulau Sulawesi berasal dari sekitar
tahun 3000 SM. Meskipin demikian, bukti awal dari pertanian beras didapati dari
prasasti abad kedelapan di Jawa yeng menyebutkan raja menerapkan pajak dalam
bentuk padi.
Walaupun sebagian masyarakat
Indonesia ada yang tidak menggunakan Nasi sebagia lauk pauk mereka Sebagian
pulau ada yang menggunakan sagu sebagai lauk pauk mereka bahkan ada yang
menggantikan Jagung sebagai lauk pauk mereka, itulah cirri khas dari masing
pulau yang ada di Indonesia.
Masakan Indonesia merupakan
pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari Kepulaun Nusantara yang terdiri dari
sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia
secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari
rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci,lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan
teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula
pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.
Pada dasarnya tidak ada satu
bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada,
keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan
Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang
diolah menjadi nasi putih,ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai
makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih
umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar dan Sagu. Bentuk
lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia
berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.
Sepanjang sejarahnya,
Indonesia telah terlibat dalam perdagangan dunia berkat lokasi dan sumber daya
alamnya. Teknik memasak dan bahan makanan asli Indonesia berkembang dan
kemudian dipengaruhi oleh seni kuliner India, Timur Tengah, China, dan akhirnya
Eropa. Para pedagang Spanyol dan Portugis membawa berbagai bahan makanan dari
benua Amerika jauh sebelum Belanda berhasil menguasai Indonesia. Pulau Maluku yang termahsyur sebagai "Kepulauan
Rempah-rempah", juga menyumbangkan tanaman rempah asli Indonesia kepada
seni kuliner dunia. Seni kuliner kawasan bagian timur Indonesia mirip dengan
seni memasak Polinesiadan Melanesia.
Masakan Sumatera, sebagai
contoh, seringkali menampilkan pengaruh Timur Tengah dan India, seperti
penggunaan bumbu kari pada hidangan daging dan sayurannya, sementara masakan
Jawa berkembang dari teknik memasak asli nusantara. Unsur budaya masakan China
dapat dicermati pada beberapa masakan Indonesia. Masakan seperti bakmi, bakso,
dan lumpia telah terserap dalam seni
masakan Indonesia.
Beberapa jenis hidangan asli
Indonesia juga kini dapat ditemukan di beberapa negara Asia. Masakan Indonesia
populer seperti sate, rendang, dan sambal juga digemari di Malaysia danSingapura. Bahan makanan berbahan dasar
dari kedelai seperti variasi tahu dan tempe,
juga sangat populer. Tempe dianggap sebagai penemuan asli Jawa, adaptasi lokal
dari fermentasi kedelai. Jenis lainnya dari makanan fermentasi kedelai adalah oncom,
mirip dengan tempe tapi menggunakan jenis jamur yang berbeda, oncom sangat
populer di Jawa Barat.
Makanan Indonesia umumnya
dimakan dengan menggunakan kombinasi alat makan sendok pada tangan kanan dan garpu pada
tangan kiri, meskipun demikian di berbagai tempat (seperti Jawa Barat dan Sumatra Barat) juga lazim didapati makan
langsung dengan tangan telanjang. Di restoran atau rumah tangga tertentu lazim
menggunakan tangan untuk makan, seperti restoran seafood, restoran tradisional Sunda dan Padang, atau warung tenda Pecel Lele dan
Ayam Goreng khas Jawa Timur. Tempat
seperti ini biasanya juga menyajikan kobokan, semangkuk air kran dengan
irisan jeruk nipis agar memberikan aroma segar. Semangkuk air ini janganlah
diminum; hanya digunakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan
menggunakan tangan telanjang. Menggunakan sumpit untuk makan lazim ditemui di restoran yang
menyajikan masakan China yang telah teradaptasi kedalam masakan Indonesia
seperti bakmie atau mie ayam dengan pangsit, mie goreng, dan kwetiau goreng (mi pipih
goreng, mirip char kway teow).
0 komentar:
Posting Komentar